Kamis, 10 April 2008
CHINESE EVERGREEN = AGLAONEMA
Chinese evergreen julukan yang diberikan penangkar negeri Tirai bambu yang pertama kali memperbanyak Aglaonema modestum. Anggota family Araceae memang dominan hijau sepanjang masa. Sementara nama Aglaonema sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno, Aglos dan Nema. Aglos berarti cerah dan nema, ulir. Itu merujuk pada pola daun yang berdasar motif garis-garis berwarna cerah
Merawat Tanaman Pasca Beli
Bila membeli tanaman hias yang prima, sehat, media bagus, sebetulnya tidak perlu perlakuan khusus. Yang penting, diletakkan dilokasi yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Aglaonema harus dibawah naungan dan sirkulasi udara bagus. Kalau menggunakan shading net, gunakan yang minimail 60-70 %. Jadi sinar matahari antara 40 - 60 %. Kalau tidak dinaungi, daunnya akan terbakar matahari.
Pastikan aglaonema mendapat suplai air yang cukup dan tidak berlebihan. perikasa medianya secara rutin, bisa dengan mencolokkan jari. Kalau masih basah tak perlu disiram tapi bila terlampau kering segera siram. Ada baiknya tanyakan ke penjual apakah medianya sudah dikasih pupuk. Jika sudah, tak perlu langsung dikasih pupuk. Berikan pupuk slow release 3 bulan sekali.
Sementara jika media tanam sudah jelek, sebaiknya di repotting. Cirinya, media sudah jenuh dan memadat. Apabila jika disiram, air menggenang dalam waktu lama. Caranya ? Tanaman diambil dari pot, lalu akar dicuci bersih dari media tanam lama. Media tanam diganti. untk Aglo bisa menggunakan campuran media pasir malang, sekam bakar dan cocopeat ( perbandingan 1:2:1). Tapi perbanding bisa diubah sesuai dengan tingkat curah hujan dan kelembaban dari anda.
Usai Repotting, tanaman lantas di siram larutan B1 dengan konsentrasi 1/2 ml/L. Penyiraman larutan B1 setiap minggu dan bisa dihentikan setelah 3 bulan. Pemberian B1. boleh juga dilakukan, meskipun tanaman tidak diganti media. Fungsinya supaya memacu akar supaya tumbuh subur.
Pastikan aglaonema mendapat suplai air yang cukup dan tidak berlebihan. perikasa medianya secara rutin, bisa dengan mencolokkan jari. Kalau masih basah tak perlu disiram tapi bila terlampau kering segera siram. Ada baiknya tanyakan ke penjual apakah medianya sudah dikasih pupuk. Jika sudah, tak perlu langsung dikasih pupuk. Berikan pupuk slow release 3 bulan sekali.
Sementara jika media tanam sudah jelek, sebaiknya di repotting. Cirinya, media sudah jenuh dan memadat. Apabila jika disiram, air menggenang dalam waktu lama. Caranya ? Tanaman diambil dari pot, lalu akar dicuci bersih dari media tanam lama. Media tanam diganti. untk Aglo bisa menggunakan campuran media pasir malang, sekam bakar dan cocopeat ( perbandingan 1:2:1). Tapi perbanding bisa diubah sesuai dengan tingkat curah hujan dan kelembaban dari anda.
Usai Repotting, tanaman lantas di siram larutan B1 dengan konsentrasi 1/2 ml/L. Penyiraman larutan B1 setiap minggu dan bisa dihentikan setelah 3 bulan. Pemberian B1. boleh juga dilakukan, meskipun tanaman tidak diganti media. Fungsinya supaya memacu akar supaya tumbuh subur.
Aglaonema Pride of Sumatera


Aglaonema ini merupakan karya Greg Hambali yang spektakuler. Pride of Sumatera berarti kebanggaan Sumatera. Ia mempersembahkan aglaonema ini sebagai ungkapan terima kasih kepada Sumatera yang memiliki A. Rotundum sebagai penyumbang warna merah, yang kemudian menjadi ciri khas Aglaonema hasil silangannya.
Pride of Sumatera yang merupakan silangan antara A. Precursor (A. Commutatum var. Tricolor x A. rotundum) dan A. rotundum ini sebagai tonggak kebangkitan aglaonema berwarna merah. karena pada masanya, sekitar akhir tahun 1980-an, aglaonema yang ada kebanyakan berwarna hijau. Sampai hari ini, pride of sumatera masih mempunyai daya jual tinggi.
Pride of Sumatera yang merupakan silangan antara A. Precursor (A. Commutatum var. Tricolor x A. rotundum) dan A. rotundum ini sebagai tonggak kebangkitan aglaonema berwarna merah. karena pada masanya, sekitar akhir tahun 1980-an, aglaonema yang ada kebanyakan berwarna hijau. Sampai hari ini, pride of sumatera masih mempunyai daya jual tinggi.
Aglaonema yang dirilis tahun 1993 ini mempunyai sosok kokoh, dengan susunan daun kompak. Bentuk daun elips memanjang yang diwarisi oleh A. commutatum var. tricolor. Tangkai daunnya berwarna merah muda. Bercak daun berwarna hijau gelap, merah dan merah muda dengan tulang daun yang menyala. (Flora. April 2008)
LEGACY

Sentuhan merah muda yang terang dengan batang putih, dimana warna dasar hijau bercak kuning dilengkapi dengan sentuhan uratnya yang juga merah menambah kemolekan yang terpancar dari aglaonema legacy ini.
Tanaman hasil tangan dingin pembiak aglao di Thailand ini masih sangat diminati oleh aglaomania Indonesia, Kondisi percabangan yang kokoh jadi modal utama tanaman ini. Belum lagi bentuknya yang nge-roset.
Menilik dari profil tampilan warnanya, legacy terbagi dalam beberapa jenis. Pertama legacy dengan batang berwarna merah muda. Daun terdiri dari tiga warna, hijau sebagai warna dasar, kuning sebagai splash colour, dan pink terlihat dominan di bagian pertulangan dan urat daun.
Jenis lain disebut legacy hijau, nama tersebut dikarenakan warna hijau tampak dominan didaun. Warna merah hanya terlihat pada pertulangan, urat daun dan batang utama. Jenis legacy ini umumnya, lancip pada ujung daun yang merupakan ciri utama aglao jenis ini.
Tapi ada juga yang jenis mutasi dimana warna keluar dari patent yang disebutkan diatas atau bahkan bisa merupakan kombinasi dari keduanya. (Foto terlampir merupakan koleksi salah satu pakar aglo dimilis yaitu Pak Gede sudarma)
Tanaman hasil tangan dingin pembiak aglao di Thailand ini masih sangat diminati oleh aglaomania Indonesia, Kondisi percabangan yang kokoh jadi modal utama tanaman ini. Belum lagi bentuknya yang nge-roset.
Menilik dari profil tampilan warnanya, legacy terbagi dalam beberapa jenis. Pertama legacy dengan batang berwarna merah muda. Daun terdiri dari tiga warna, hijau sebagai warna dasar, kuning sebagai splash colour, dan pink terlihat dominan di bagian pertulangan dan urat daun.
Jenis lain disebut legacy hijau, nama tersebut dikarenakan warna hijau tampak dominan didaun. Warna merah hanya terlihat pada pertulangan, urat daun dan batang utama. Jenis legacy ini umumnya, lancip pada ujung daun yang merupakan ciri utama aglao jenis ini.
Tapi ada juga yang jenis mutasi dimana warna keluar dari patent yang disebutkan diatas atau bahkan bisa merupakan kombinasi dari keduanya. (Foto terlampir merupakan koleksi salah satu pakar aglo dimilis yaitu Pak Gede sudarma)
Langganan:
Postingan (Atom)